Apel
(Pyrus malus) mengandung karoten (vitamin A), vitamin C, dan senyawa flavonoid, seperti quersetin
yang bersifat antioksidan. Selain itu, juga kalium, asam maklik, tanin, dan pektin (serat yang larut di air).
Buah apel selain mempunyai kandungan senyawa pektin juga mengandung zat gizi,
antara lain kalori sebesar 58 kalori, hidrat arang 14,9 gram, lemak 0,4 gram, protein 0,3 gram, kalsium 6 miligram, fosfor 10
miligram, besi 0,3 miligram, vitamin A 90 SI, vitamin B4 0,04
miligram, vitamin C 5 miligram dan air 84,1 persen untuk setiap 100 gramnya.
Senyawa
fitokimia pada kulit apel, Quersetin, merupakan antioksidan yang
potensial yang mampu menghambat pertumbuhan sel kanker. Antioksidan
didefinisikan sebagai senyawa yang mampu menunda, memperlambat, atau menghambat
reaksi oksidasi . Senyawa antioksidan memegang peranan penting dalam pertahanan
tubuh terhadap pengaruh buruk yang disebabkan radikal bebas. Radikal bebas diketahui
dapat menginduksi penyakit kanker, arteriosklerosis dan penuaan, disebabkan
oleh kerusakan jaringan karena oksidasi.
Antioksidan
sintetis memiliki efektifitas yang tinggi namun kurang aman bagi kesehatan
sehingga pengunaannya diawasi secara ketat di berbagai Negara. Hal ini sudah
terbukti dalam penelitian terhadap sejumlah hewan percobaan. Senyawa quersetin
juga membantu mengurangi oksidasi lemak sehingga melindungi liver dari
kerusakan oksidatif.